[Review] Sagara Regent Boots

Boots.

Boots!

(Tidak, kita tidak sedang membicarakan rekan Dora The Explorer)

Jadi sekitar bulan April 2016 lalu, saya sedang mencari sepatu boots untuk pemakaian sehari-hari saya. Mengapa harus boots? Pertanyaan bagus. Kebetulan saya sehari-hari bepergian menggunakan transportasi umum seperti kereta dan bus dibarengi layanan ojek online. Seringkali saat hujan turun, pergerakan saya terhambat karena saya tidak mau membasahi diri, terutama kaki saya. Percayalah, itu adalah salah satu perasaan terburuk dalam hidup (selain bersin yang tidak jadi). Menurut saya, boots adalah pilihan alas kaki yang tepat bagi saya agar dapat menerobos hujan dan melanjutkan mobilisasi. Selain perlindungan dari air, ankle support yang saya dapatkan juga menjadikan langkah saya lebih tegas dan pasti.

Untungnya, di Indonesia terdapat beberapa bootmaker ternama seperti Junkard Company, Txture, dan Sagara. Pada awalnya saya cukup bingung untuk memilih bootmaker mana yang bisa merealisasikan kebutuhan saya. Sebagai informasi, saya butuh sepatu boots yang bisa dipakai secara santai (memakai Jeans dan kaos) sampai business casual (Oxford shirt dan chinos + blazer). Setelah melihat-lihat model yang mereka tawarkan dan mempelajari keunggulan dan kekurangan beberapa bootmaker, (dan juga menyesuaikan anggaran saya) akhirnya pilihan saya jatuh ke Sagara. Keunggulan Sagara secara umum adalah tingkat keterampilan yang tinggi sedangkan kekurangannya adalah harga yang bisa dibilang tidak murah dan lead time pemesanan yang juga cukup lama. Model yang saya pilih adalah Regent Boots yaitu derby boots dengan split toe. Menurut saya, model ini cukup fleksibel untuk dipakai di berbagai kesempatan, dan unik jika dibandingkan dengan model plain toe, cap toe, dan wingtip.

Oke, mari kita mulai ulasan sepatu ini dengan spesifikasi pesanan saya:

• Artikel: Regent Boots
• Last: Mark
• Ukuran: 39D
• Kulit upper: Dark Brown Pull-Up
• Eyelets: 4 copper eyelets + 4 speedhooks
• Konstruksi: Norwegian Welt 270
• Sol: Sagara Nitrile Sole + Sagara Nitrile Heel
• Edge trim: Solid Brown

Pemesanan/Komunikasi

Saya mulai menghubungi pihak Sagara yaitu Mas Yudha sekitar bulan Juli 2016, saat itu saya mengkomunikasikan kebutuhan saya dan bertanya-tanya soal spesifikasi yang diberikan oleh mereka. Saya membayar pesanan saya pada tanggal 19 Juli 2016 dan sepatu saya datang pada tanggal 3 Oktober 2016, sedikit lebih lama dari waktu yang dijanjikan oleh pihak Sagara yaitu 60 hari. Pada saat pemesanan, saya cukup banyak bertanya dan Mas Yudha menjawabnya dengan singkat dan padat. Balasannya tidak terlalu cepat, tapi saya bisa memaklumi karena saya yakin cukup banyak orang yang memesan sepatu di Sagara.

Sagara Regent Boots

Kualitas

Regent Boots mempunyai design split toe dan “kumis” di bagian samping sepatunya. Dengar-dengar dari rekan saya yang juga berkecimpung di dunia persepatuan, Mas Bagus selaku owner Sagara mengambil inspirasi untuk Regent Boots dari model sepatu Galway oleh Edward Green. Menurut saya, pattern yang dihasilkan sangat proporsional dengan last Mark. Satu detil yang cukup menarik perhatian saya adalah brogue-ing di bagian facing sepatu.

Brogue-ing di sepanjang facing

Kulit yang digunakan adalah kulit pull-up yang mempunyai karakteristik tebal dan kaku. "Ini akan menjadi boots yang tangguh" pikir saya. Berdasarkan pengamatan saya, tidak ada loose grain yang terlihat di sepatu saya. Salah satu hal yang saya sukai dari kulit pull-up adalah jika terjadi baret, cukup disikat menggunakan sikat bulu kuda dan baret tersebut akan tersamarkan.

Jahitan di upper juga sangat rapi dan rapat. Namun, ada hal yang saya sayangkan di mana bagian backstay sepatu tidak sama untuk sepatu kiri dan kanan. Kemudian, split toe sepatu kanan juga tidak sepenuhnya lurus dengan throat sepatu. Menurut saya, ini bukanlah hal yang signifikan karena perbedaannya tidak terlalu kentara jika tidak diamati dengan baik. Namun, cukup mengganggu pikiran saya sebagai pemilik sepatu ini. Sedikit.

Perbandingan jahitan backstay, sepatu kiri sedikit mencong ke kiri

Split Toe sepatu kanan tidak selaras dengan throat

Perihal konstruksi, jahitan norwegian welt sangat rapat dengan welt joint yang juga cukup rapi.

Norwegian Welt

Welt Joint

Untuk sol, Sagara nitrile sole tidak licin jika digunakan di permukaan yang basah, selain itu mereka juga cukup durable. Jahitan outsole dan pengerjaan heel stack juga rapi. Pada awalnya saya memesan sol half micro rubber, tapi akhir Januari lalu saya meminta tim Sagara untuk menggantinya dengan sol yang sekarang. Penggantian ini akan saya bahas lebih lanjut di bagian layanan purna jual.

Nitrile Sole and heel. Mengingatkan saya akan salah satu restoran cepat saji Wingst*p

Fit

Pada saat pemesanan, Mas Yudha memberi saya panduan untuk pengukuran kaki yang tepat. Saya kemudian mengikuti panduan tersebut di mana saya mencetak telapak kaki saya di secarik kertas dan mengukur panjang dan lebar kaki saya. Mas Yudha kemudian mencocokkan pengukuran saya dengan shoelast yang ada dan dia memutuskan bahwa sepatu saya akan berukuran 39. Pada saat pemakaian perdana, sepatu saya terasa nyaman dengan sedikit ruang gerak di toe box. Tentunya karena kulit uppernya masih baru dan sangat kaku, terasa agak sakit ketika saya melangkah. Setelah 1 bulan, kulitnya sudah tidak terasa kaku lagi dan sangat nyaman dipakai.

Fit pic dengan selvedge denim

Layanan Purna Jual

Sebagai informasi, Sagara memberikan garansi selama satu tahun untuk setiap produk mereka (tidak termasuk factory second). Garansi ini berlaku apabila terdapat cacat produksi atau sepatu tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Pada saat sepatu saya pertama kali tiba, saya menyadari bahwa pengerjaan heel stack kurang rapi di mana bonding antara heel dengan upper tidak rapat dan ada paku yang meleset, jadi tidak sesuai dengan lubang yang ada di nitrile heel. Saya kemudian mengeluh ke mas Yudha dan dia menawarkan untuk memperbaikinya. Saya pikir, hal ini tidak signifikan dan bisa dilakukan pada saat sepatu saya butuh resole, jadi saya tunda dulu.

Bulan Januari lalu, sol micro rubber saya mengalami keretakan di bagian depan dan cukup menggangu. Akhirnya saya memutuskan untuk mengirim sepatu saya ke Sagara untuk diperbaiki. Saat itu saya meminta Mas Yudha untuk sekalian mengganti sol saya dengan sol nitrile Sagara, kemudian beliau meng-iya-kan dan saya hanya membayar ongkos kirim JKT-BDG pp. 2 minggu kemudian, sepatu saya kembali, tetapi sol depan dan heel tidak rata. Mas Yudha mengatakan bahwa hal ini diakibatkan settingan heel stacknya masih mengacu kepada sol micro rubber di mana memang mereka lebih tebal dibandingkan dengan nitrile sole. Alhasil, saya kembali mengirim sepatu saya kepada Sagara untuk diperbaiki.

Menurut saya, layanan purna jual Sagara sangat lah baik. Namun, sepertinya Quality Control mereka harus ditingkatkan lagi agar kejadian di atas tidak banyak terjadi di masa depan.

Kesimpulan

Secara umum, Sagara memberikan produk yang mempunyai kualitas tinggi untuk harganya. Memang harga mereka cukup susah dijangkau jika dibandingkan dengan bootmaker Indonesia lainnya, tapi menurut saya harga tersebut sepadan dengan tingkat keterampilan dan hasil akhirnya walaupun terdapat beberapa kesalahan-kesalahan kecil.

Akhir kata, saya berharap sepatu ini dapat menemani saya sampai ~20 tahun ke depan. Saran bagi Sagara, tingkatkanlah quality control agar lebih konsisten dalam menghasilkan produk dan semoga kalian terus memproduksi sepatu-sepatu berkualitas! (diskon dong untuk pesanan selanjutnya :p)

~Adam R~